Pergelaran panjang masah hidup manusia selama tahun 2013 kini telah
berakhir. Banyak permasalahan pelik yang mencekam dalam suka duka bangsa ini yang terangkum dalam catatan buku harian bangsa kita . Baik berupa korupsi,
kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan sosial , kerusuhan dan lainnya tampak mewarnai
kehidupan bangsa kita tercinta INDONESIA . Demikian juga krisis politik mungkin dikatakan
telah menjadi bagian dari itu semua. Sesaat mulai meninggalkan tanggal
31 Desember 2013 itu adalah nafas terakhir di tahun ini, Bisa dilihat
mulai malam itu ketika detik terakhir menjelang pukul 24.00. dengan
pesta-pora seluruh masyarakat baik dari berbagai kalangan tumpah ruah
untuk merayakan tahun baru. Inikah bangsa indonesia, sebagai bangsa yang
selalu lupa akan penderitaan panjang dan tersistem. Seolah ritualitas
akhir tahun ini mencairkan permasalahan ekonomi, politis sosial dan
budaya bangsa ini.
Di akhir tahun 2013 ini terdapat berbagai masalah besar bangsa kita ini yang patut direnungkan oleh semua pihak. Perenungan itu ada di
dalam diri sendiri dan di lingkungan keluarga. Adakah masalah tersebut
juga ada di dalam lingkup terkecil itu. Bila tidak ada baru bisa
melangkah permasalahan ada di lingkungan kita. Bila masalah korupsi,
kebihongan dan kekerasan pada lingkungan maka sebaiknya sebelum nya kita
wajib introspeksi diri sendiri, sebelum berkoar-koar di luar sana dalam
bentuk opini, demonstrasi dan kegiatan hura-hura seremonial lainnya.
Sebuah pertanyaan datang, dalam benak kita sebagai manusia yang mendiami negaraIndonesia tercinta ini :
Mengapa Harus Terjadi Di Indonesia ?
Sebuah pertanyaan datang, dalam benak kita sebagai manusia yang mendiami negaraIndonesia tercinta ini :
Mengapa Harus Terjadi Di Indonesia ?
Akankah Ini Sebuah Gambaran Wajar Atau Tak Wajar Untuk Negeri Kita Yang Katanya Kaya Raya dan Santun Dengan Budaya Ketimuranya ?
Mungkin seperti inilah karikatur problema yang ada di negara Indonesia , layaknya sebuah kutukan yang tak pernah menemukan titik penyelesaian ,, hingga di umur kemerdekaan Indonesia yang ke 68 Tahun . Wahai para nahkoda bangsa ini , kemanakah akan kau bawa bahtera Indonesia kita , apakah engkau akan mengaramkanya , di tengah deburan ombak yang ganas ? Ataukah kau crikan tempat berlabu yang membuat bahtera kita aman , tentram , damai , sejahtra dan dan menjadi bahtera yang unggul di antara sekian banyak bahtera - bahtera di sekelilingnya .. ?
Negeri kita seperti tercekik oleh polemik masalah yang tak berkesudahan , menodai setiap perjalanan kemerdekaan bangsa ini .. Lalu , kapan semua ini akan berakhir ??
1. Kasus Korupsi
Masalah yang satu ini , sedang ngetren menjadi pembahasan kalangan masyarakat , yang sangat disayangkan di negeri kita adalah , mulai dari kalangan bawah sampai pada Mahkama Agung harus ikut ambil peran dan menjadi dalang terkait kasus korupsi .
Sampai saat ini dari data yang bersumber Dari Indeks Persepsi Korupsi ( CPI ) Transparency International , Negara Indonesia mendudukui peringkat ke - 114 dari 177 negara di dunia .
Negara pun harus menanggung kerugian yang cukup besar hingga Trilyunan rupiah , yang bersumber dari berbagai macam kasus korupsi yang pernah terjadi di indonesia . Hal ini dikarenakan ulah - ulah para perampok - perampok berdasi yang kebanyakan di dominasi oleh pejabat - pejabat negara dan orang - orang berduit yang berasal dari instansi - instansi pemerintah ( TNI , Kepolisian , Wakil Rakyat DPR , Pemerintah , Mentri , Kejaksaan , ) dan masih banyak lagi oknum - oknum korup lainya yang masih terus berkeliaran dan mengincar uang negara .
2. Kemiskinan
Hari Pemberantasan Kemiskinan Sedunia yang disepakati jatuh pada tanggal 17 Oktober merupakan momentum untuk mempertanyakan kembali komitmen pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di Indonesia
Dari data olahan BPS sampai saat ini , masi ada sekitar 28,07 Juta jiwa masyarakat berada di garis kemiskinan , meskipun telah mengalami sedikit penurunan di banding tahun lalu yaitu berkisar 28,59 juta orang miskin .
Sampai saat ini , dengan umur kemerdekaan bangsa indonesia yang telah mencapai 68 Tahun , masalah kemiskinan masi selalu menjadi masalah pokok bagi bangsa kita . Berbagai uapaya yang telah di lakukan pemerintah baik melalui kebijakan APBN , Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI), dan lain sebagainya tetapi masalah kemiskinan masi belum dapat terselesaikan sampai saat ini .
3. Kesenjangan Sosial
4. Kriminalitas
Menurut informasi yang berasal dari Jakarta , Kompas.com , bahwa setiap 91 detik terjadi satu kejahatan di Indonesia sepanjang tahun 2012. Hal ini disampaikan Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman dalam acara refleksi akhir tahun penegakan hukum dan hak asasi manusia di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Rabu (26/12/2012). Menurut Saud, jumlah kejahatan di tahun 2012, tepatnya hingga November 2012, mencapai 316.500 kasus. Risiko penduduk yang mengalami kejahatan sekitar 136 orang tahun ini. "Jadi, setiap 1 menit 31 detik terjadi satu kejahatan," .
Negeri kita seperti tercekik oleh polemik masalah yang tak berkesudahan , menodai setiap perjalanan kemerdekaan bangsa ini .. Lalu , kapan semua ini akan berakhir ??
1. Kasus Korupsi
Masalah yang satu ini , sedang ngetren menjadi pembahasan kalangan masyarakat , yang sangat disayangkan di negeri kita adalah , mulai dari kalangan bawah sampai pada Mahkama Agung harus ikut ambil peran dan menjadi dalang terkait kasus korupsi .
Sampai saat ini dari data yang bersumber Dari Indeks Persepsi Korupsi ( CPI ) Transparency International , Negara Indonesia mendudukui peringkat ke - 114 dari 177 negara di dunia .
Negara pun harus menanggung kerugian yang cukup besar hingga Trilyunan rupiah , yang bersumber dari berbagai macam kasus korupsi yang pernah terjadi di indonesia . Hal ini dikarenakan ulah - ulah para perampok - perampok berdasi yang kebanyakan di dominasi oleh pejabat - pejabat negara dan orang - orang berduit yang berasal dari instansi - instansi pemerintah ( TNI , Kepolisian , Wakil Rakyat DPR , Pemerintah , Mentri , Kejaksaan , ) dan masih banyak lagi oknum - oknum korup lainya yang masih terus berkeliaran dan mengincar uang negara .
2. Kemiskinan
Hari Pemberantasan Kemiskinan Sedunia yang disepakati jatuh pada tanggal 17 Oktober merupakan momentum untuk mempertanyakan kembali komitmen pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di Indonesia
Dari data olahan BPS sampai saat ini , masi ada sekitar 28,07 Juta jiwa masyarakat berada di garis kemiskinan , meskipun telah mengalami sedikit penurunan di banding tahun lalu yaitu berkisar 28,59 juta orang miskin .
Sampai saat ini , dengan umur kemerdekaan bangsa indonesia yang telah mencapai 68 Tahun , masalah kemiskinan masi selalu menjadi masalah pokok bagi bangsa kita . Berbagai uapaya yang telah di lakukan pemerintah baik melalui kebijakan APBN , Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI), dan lain sebagainya tetapi masalah kemiskinan masi belum dapat terselesaikan sampai saat ini .
3. Kesenjangan Sosial
Kesenjangan
sosial adalah ketidaksimetrisan, ketimpangan dan ketidakadilan sosial yang
terjadi di masyarakat. Tugas berat yang diemban pemerintah saat ini dan
kedepannya adalah ketidakadilan sosial, pemerintah harus berusaha maksimal
dalam menurunkan angka kemiskinan sebagai salah satu faktor kesenjangan sosial.
Kesenjangan sosial merupakan sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat Indonesia dan masyarakat
di dunia yang disebabkan oleh perbedaan dalam hal kualitas hidup yang sangat
mencolok.
Kesenjangan sosial di pengaruhi oleh beberapa faktor utama yaitu di antaranya :
- Kemiskinan dan Tingkat Pendapatan
- Kurangnya lapangan pekerjaan
- Tingkat pendidikan formal / non formal
- Tingkat pertumbuhan penduduk
4. Kriminalitas
Menurut informasi yang berasal dari Jakarta , Kompas.com , bahwa setiap 91 detik terjadi satu kejahatan di Indonesia sepanjang tahun 2012. Hal ini disampaikan Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman dalam acara refleksi akhir tahun penegakan hukum dan hak asasi manusia di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Rabu (26/12/2012). Menurut Saud, jumlah kejahatan di tahun 2012, tepatnya hingga November 2012, mencapai 316.500 kasus. Risiko penduduk yang mengalami kejahatan sekitar 136 orang tahun ini. "Jadi, setiap 1 menit 31 detik terjadi satu kejahatan," .
Adapun 316.500 kasus kejahatan itu, terdiri dari
304.835 kasus konvensional, 7.171 kasus transnasional, 3.844 kasus kekayaan
negara, dan 650 kasus implikasi kontinjensi. Jumlah tindak kejahatan yang
terjadi hingga November tersebut, katanya, menurun dibandingkan satu dan dua
tahun sebelumnya. Pada 2011, terjadi 347.065 kejahatan, sementara pada 2010 terjadi
332.490 kasus kejahatan.
Baru 53 persen atau 167.653 kasus kejahatan
yang berhasil diselesaikan hingga November tahun ini. Artinya, ada sekitar
150.000 kejahatan lagi yang belum dituntaskan Kepolisian.
Mungkin seperti inilah polemik masalah bangsa kita tercinta , yang bisa kami harapkan adalah peran aktif Pemerintah , Mayarakat , dan Individu dapat pendorong percepatan penyelesaian masalah - malasah yang tengah menimpah negara kita tercinta " INDONESIA "
Mungkin seperti inilah polemik masalah bangsa kita tercinta , yang bisa kami harapkan adalah peran aktif Pemerintah , Mayarakat , dan Individu dapat pendorong percepatan penyelesaian masalah - malasah yang tengah menimpah negara kita tercinta " INDONESIA "
No comments:
Post a Comment